Language and Thought

Language and thought (Bahasa dan Pemikiran) adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, Bahasa adalah pikiran dan pikiran adalah Bahasa. Language is a system of symbols for thinking and communicating. Kata dalam sebuah kalimat sebagai unsur bahasa memberi makna yang dapat dibedakan dalam 4 hal yakni  Semantic, Perceptual, Syntactic dan Pragmatic.

  1. Semantic adalah makna yang digunakan untuk memahami ekspresi manusia melalui bahasa. Bentuk lain dari semantik mencakup semantik bahasa pemrograman dan logika formal.  Makna dari sebuah Kata  Misal : Pascasarjana makna secara umum adalah pencapaian gelar  master atau doktor. Makna semantic akan menkomunikasikan sebuah kata yang akan memberikan sifat umum dari kata tersebut. Makna hanya dapat dipahami jika ada data yang dapat diamati yang berada dalam lingkungan pengalaman manusia

  1. Perceptual adalah  informasi yang ditangkap oleh panca indra makna persepsi juga mencakup respons positif dan negatif seseorang terhadap suatu kata. Contoh, Perkataan kursi pada sebuah kursi kecil pada ruang tamu.Hubungan antara satu kata dengan kata lain pada sebuah kalimat.

  1. Syntactic adalah Hubungan antar kata tersebut dapat diartikan pada 3 aspek Content (kata yang mengekspresikan pesan utama dalam kalimat), Description (kata yang mengubah atau mengurai pesan utama),Connection (kata yang bergabung dengan pesan utama).

  1. Pragmatic Bersifat mengutamakan segi kepraktisan dan kegunaan kemanfaatan, menggambarkan konteks pragmatis sesuai dengan situasi yang ada

Constructing Knowledge

Critical thinking and knowledge construction menjadi kompetensi yang sangat penting pada era teknologi informasi saat ini. Berpikir kritis dengan memandang persoalan dari perspektif yang luas akan menghasilkan intelligent decisions. Pengetahuan (knowing) adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan indrawi. Pengetahuan akan muncul ketika orang menggunakan akal atau indranya untuk mengenali benda atau peristiwa tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan. Pengetahuan empiris menekankan pada pengamatan dan pengalaman indrawi, sedangkan pengetahuan rasional didapatkan melalui akal budi. Keyakinan (believing) adalah suatu sikap yang ditunjukkan manusia saat dia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Maksudnya adalah orang akan merasa yakin kalau apa yang mereka ketahui adalah benar. Jadi, keyakinan terjadi setelah orang percaya adanya suatu kebenaran.

Tingkatan akurasi (DEGREE OF ACCURACY BELIEFS) pada sebuah keyakinan dapat digolongkan dalam:

  1. Completely accurate 
  2. Generally accurate but not completely accurate 
  3. Generally not accurate but sometimes accurate 
  4. Definitely not accurate

Seorang pemikir kritis melihat pengetahuan dan kebenaran sebagai tujuan yang ingin di capai, prosesnya dengan terlibat secara aktif ketika  membangun pemahaman tentang dunia. Mengembangkan pengetahuan yang akurat tentang dunia sering kali merupakan proses eksplorasi dan analisis yang menantang di mana pemahaman kita tumbuh dan berkembang selama periode waktu tertentu.

keyakinan yang tidak dapat dipalsukan tidak pernah dapat dibuktikan, keyakinan semacam itu memiliki akurasi yang dipertanyakan. Ada 4 hal yang harus dilakukan dalam melakukan evaluasi evidence yakni :

1.Authorities, bagaimana akurasi informasi yang diberikan oleh pihak berwenang

2.Written references Bagaimana bobot referensi yang digunakan termasuk kualitas penulis referensi tersebut.

3. Factual evidence, Bagaimana hubungan antara bukti dan kesimpulan ? Apakah mendukung ?

4. Personal experience, Bagaimana menilai pengalaman pribadi tidak ada distorsi kesalahan dalam persepsi.

Kesimpulan :

  1. Keyakinan adalah interpretasi, evaluasi,  kesimpulan, dan prediksi tentang sesuatu hal yang mendukung sebagai suatu kebenaran.

  1. Pengetahuan adalah keyakinan akan sesuatu hal dengan dukungan alat bukti dan alasan yang kuat.

  1. Critical thinkers adalah orang yang mengevaluasi keyakinan mereka dengan memeriksa bukti yang diberikan oleh sumber yang terpercaya.

Virus Corona dan Teknologi Kejut.

Sejak diumumkannya bahwa virus Corona sudah masuk ke Indonesia, serta deret eksponensial menyertai jumlah positif dari hari ke hari, Pemerntah pusat dan daerah dengan gencar menyampaikan himbauan agar kerja, belajar dan ibadah dari rumah. Istilah ini menjadi populer deng nama WFH (work from home). Apa!!!! Kerja dari Rumah Apa bisa ????? BISA. 

  1. Kerja dari rumah (banyak tools vcon, Skype, email dsb )
  2. Sekolah dari rumah (banyak resources, pemerintah dan swasta, tools juga beraneka ragam, google hangouts, webex, moodle dsb )
  3. Ibadah dari rumah (banyak resources dan video streaming tersedia)

Konon saya cerita KEN walaupun agak membosankan mahasiswa,  bahwa teknologi sulit untuk di hindari apalagi ifconfig eth0 deny all. Jika activity kita biasa-biasa saja maka tinggal tunggu waktu digantikan oleh mesin. Hari ini, kondektur Damri tidak ada lagi, satu unit bus  hanya ditangani satu orang driver.  Penjaga pintu gerbang tol sudah tidak manusia lagi   tapi mesin. Dosen yang … by pass aja ya. 

Namun cerita ini sering dianggap dongeng pengantar tidur di kelas, apalagi jadwal saya mengajar jam rawan, sleep mode. No changes yang penting lulus matkul.

Hari ini dengan wabah corona sebagai triger, berdampak positif bagi kemelekan kita terhadap Teknologi Informasi. Bahwa kita ternyata siap tidak siap harus menggunakan ini barang. Saya bisa join dengan kelas mana saja di sekolah mana saja dengan guru/dosen pilihan saya. Here zonasi system is unnecessary. Ibadah, saya bisa pilih penceramah yang saya suka, tinggal pilih channel saya bisa gabung dalam ruang ibadah yang smart dan banyak analogi drakor nya.

Teknologi kejut dan terkejut , ketika dikomunitas saya mulai risau kalo gini caranya, saya yang tidak setenar orang itu tidak akan laku. Wow selama ini dimana bung, cerita dongeng saya kok jadi benar. Jika statis mesin akan menggantikanmu, karena lebih efisien, cepat , teliti, jujur dan murah lagi. Musibah mulai datang. Jika ceramah saya begitu-gitu saja apalagi ah teori sekedar merangsang emosional untuk melegakan temporal, maka wait and seeMy Job (and Yours) Is Threatened by Digital Technologies.

So….

Kreatif.. inilah primary key nya walaupun banyak candidate keys yang lain. Sifat kreatif sulit digantikan dengan mesin walau AI berkembang pesat. Katanya kreatif menggunakan otak kanan lebih dominan, layak Virus corona yang mayoritas mengangap ini musibah ternyata ada secercah sinar postif, bangsa ini jauh lebih bersatu padu dan toleran, yang pasti gap technology  semakin kecil. Setelah kondisi ini berakhir, teknologi semakin didepan akan terbiasa kerja dari rumah, face to face berganti dengan interface to interface (blessing in disguise).  BADAI PASTI BERLALU !!!

                                                                                             

Benar & Salah

Benar atau salah menjadi sebuah cap sebuah statement, hasil atau laporan sebuah aktivitas. Sesungguhnya benar dan salah tergantung kesepakatan dan argumen yang bisa diterima mayoritas pengguna. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin abu-abu lah kebenaran itu.